Pertanyaan.

Pernahkah kamu menginginkan seseorang hingga kamu sendiri tidak pernah menginginkan yang lain sehingga merasa satu saja cukup?
Aku membaca tentang rasa, tentang luka yang dialami lana hingga merasa kepalaku begitu mendedah didih.
dadaku selalu mencelos ketika ada yang bertanya tentang apa dan bagaimana setia dan bodoh bisa teraduk dalam satu kesatuan.
Apa ini benar cinta? Atau hanya hasrat yang kisahnya berharap nyata?
Pernahkah kamu menginginkan seseorang hingga kamu sendiri tidak cukup hanya menangis dan merengek seperti anak ingin dibelikan permen? Aku memiliki dunia yang aku cintai dari pantulan sinarmu. Aku adalah wujud dari apa yang kamu harapkan meski sejauh ini hanya terasa bayang. Aku mau kamu tapi aku diam. Aku suka kamu dalam setiap ucap yang kau sampaikan
Pernahkah kamu menginginkan seseorang sampai kamu sendiri merasa daya yang kamu miliki luluh lantak menderas ke seluruh nadi hingga kamu sendiri begitu letih untuk berucap : "jangan pergi aku belum sempat bilang.."
(ADA)

Catatan: Kisah ini berlanjut ke Silaturahmi., Lampion., dan Kata.