Kembali Pulang.
Saat memulai perjalanan menyusuri tempat kembali para pengelana,
Tempat singgah para pecandu ketinggian
Tempat hempasan sementara lelah
Engkau pulang, kembali ke rahim pertiwi
Mungkin cinta dapat membuatnya kekal dan bebas dari suatu rahasia,
Tapi perjalanan kita membuka luka
Yang semakin dalam dan membebaskan air mata menggenang.
Hempas.
Dan barangkali aku harus abai terhadapmu,
Terhadap apa yang dipilihnya untuk berlalu
Mesti perjalanan dan waktu membawa kita berrendevous
Membuat kita tersenyum saat melintasi pohon tua
Atau sekedar lewat genangan deras yang airnya melegakan dahaga.
Pada bunga rambat yang mengungu. Dalam hutan yang menjadi kelam
Barangkali aku harus abai pada permintaan untuk bersikap biasa-biasa saja setelah kejadian kemarin.
Pada apa yang telah luruh disapu kisah cinta yang menggelincir di hari kemarin.
Mandalawangi, engkau bercerita.. engkau menerima..
Dalam lengkung kabut tipis yang memeluk pelan hamparan edelweiss yang dingin
Mengajak pulang, mengajak bersandar..
Untuk itu aku terima kasih.