Menantikan Kita di Masa Depan
Aku dikelilingi oleh lima orang lelaki yang kusebut sebagai sahabat. Aku menyebut mereka sahabat. Entah mereka menyebutku apa. Lima lelaki tampan yang senantiasa sabar menghadapi egoku. Lima lelaki dengan karakter berbeda yang senantiasa siap menampung keluh kesahku, yang senantiasa memberikan perhatian tulus dan hangat saat aku membutuhkannya. Lima lelaki yang dulu dapat secara tiba-tiba kuajak untuk menghabiskan malam bersama di entah-warung-kopi-mana. Banyak cerita, lebih banyak lagi drama. Entah sejauh mana kami mengenal satu sama lain sekarang.
Sampai di masa ini, masa dimana semua memiliki kesibukan masing-masing. Pernah secara tiba-tiba aku ingin menelpon seseorang di suatu pagi hanya untuk mengucapkan selamat pagi, aku menelepon salah satu dari mereka. Hanya sekali atau dua kali. Selebihnya semua tenggelam dalam lautan pekerjaan, tanpa kabar berita. Dulu semua terasa mudah dan sederhana. Aku cukup berkicau di dunia maya bahwa aku bosan, lalu salah satu dari mereka akan menyahut dan kemudian kami mendapati diri sudah duduk berhadapan menghabiskan sisa hari di entah-warung-kopi-mana. Sekarang untuk sekedar berkumpul di akhir pekan atau selepas jam kerja bukanlah perkara gampang. Kami dipisahkan oleh dunia kasat mata yang aku sebut "scene". "Scene" kami terlampau berbeda sekarang, aku merasa begitu jauh dari mereka. Atas nama pekerjaan, kami menjadi terlampau jauh dari satu sama lain.
Suatu malam, aku sampai pada suatu pemikiran, apa yang akan terjadi di masa depan saat mereka satu persatu memiliki tambatan hati? Apa yang akan terjadi padaku, lebih tepatnya. Mereka tidak akan lagi leluasa menghabiskan malam di entah-warung-kopi-mana bersamaku. Aku tidak akan lagi leluasa mengajak mereka untuk menghabiskan malam di entah-warung-kopi-mana. Atau jika bersama, mungkin aku akan melihat mereka justru menghabiskan waktu berbicara dengan kekasihnya melalui sambungan telepon genggam. Dan aku akan cemburu, tentu saja, tetapi tidak dapat berbuat banyak. Lelakiku sudah dialihkan sepenuhnya dariku dan aku tidak akan bisa berbuat banyak. Pada masa itu, aku akan jauh lebih merindukan mereka dibandingkan saat ini.
Lelaki-lelakiku sayang,
sebelum itu tiba, sebelum waktu dan perhatian kalian dikuasai oleh seseorang yang kalian sebut kekasih, aku ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama kalian. Mari kembali menghabiskan waktu di entah-warung-kopi-mana sambil bercerita dan saling mencela satu sama lain atau justru sok membicarakan sesuatu yang serius yang berakhir tanpa kesimpulan.
sebelum itu tiba, sebelum waktu dan perhatian kalian dikuasai oleh seseorang yang kalian sebut kekasih, aku ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama kalian. Mari kembali menghabiskan waktu di entah-warung-kopi-mana sambil bercerita dan saling mencela satu sama lain atau justru sok membicarakan sesuatu yang serius yang berakhir tanpa kesimpulan.
Sungguh, aku menantikan masa depan, aku ingin melihat kita di masa depan. Akankah masih seperti saat ini atau justru menjadi orang asing sama sekali?
Senin, 25 November 2013. 17:43. Aku merindukan kalian dan aku ingin piknik!!
LA.