Gemuruh Pengantar Pesan

Suara gemuruh yang terdengar menembus dinding kamar itu
Merayap menguasai ruangan flouroskopi yang dingin
Bunyinya menampiaskan bulir air mata yang turun
Bekas sisa derap perawat yang mencatat dalam sebuah map

Gemuruh itu terdengar luas dan mulai terasa mencekam
Ada pucat yang ia bawa kepada bantal putih, aroma karbol menusuk
Juga pada bunyi alat kokoh yang kau sebut mesin pemeriksa
Kamu tegang, kamu gentar

Gemuruh menceritakan tentang salam
Dari keterbatasan manusia mengupayakan dirinya,
Masih ada Tuhan yang punya kuasa atas segala
Dalam doa yang berulang, sajadah yang membentang

Gemuruh di luar tahu, bahwa mereka yang lemah sudah sakit
Gemuruh itu tahu, rumah sakit, kamu dan kanker bukanlah teman yang akrab. Tapi selalu didekatkan
Dan tanpa disengaja, dikuatkan

Gadis cantik terkulai lemah
Matanya redup bibirnya pucat
Air matanya menitik dari ujung matanya
Bercerita lelah, berkata ingin sudah

Jangan menyerah, jangan sampai kalah..

(ADA)