Surat Untuk Sahabat di Penghujung September

Menjelang akhir September, entah kenapa perasaanku selalu campur aduk. Entah melihat daftar yang kukerjakan dalam setahun sudah tercapai semua, atau mengoreksi apa saja yang terjadi dalam setahun ini. Aku tidak pernah membuat resolusi di akhir tahun dengan serius, kecuali resolusi setiap aku berulang tahun. Dan september adalah bulan tutup buku dimana bulan kedepannya sudah ada lembaran kisah baru yang ditulis.

Dalam setiap tahunnya, selalu ada cerita baru, kisah baru dan perjalanan baru yang biasanya kuisi bersama sahabat-sahabat terbaikku. Aku belum punya teman dekat, travel mate atau apalah yang orang2 bilang itu kekasih. Saat ini aku punya banyak sahabat dan itu sudah cukup, meskipun kalau diberi aku tidak menolak juga. Dan bersama sahabat inilah aku merasa lengkap untuk beradu kisah, argumen dan inspirasi yang bisa mereka bagi, yang tidak aku rasakan tapi aku bisa ikut merayakan.

Sesatir apapun, hidup haruslah terus dirayakan! Itu adalah ungkapan berulang yang ingin terus aku tanam dalam benak agar tetap semangat menjalankan problematika yang ada. Sebenarnya aku sendiri tidak suka menjadi dewasa, karna tidak asyik, banyak tuntutan, harus ada kompensasi-kompensasi dalam pengambilan keputusan. Segala sesuatunya lebih banyak dihitung entah prestasi, jumlah penghasilan  dan terjebak oleh ketakutan hilangnya jam bermain. Jadi dewasa juga harus ikut maklum, maklum kalau idealisme harus dikikis sedikit demi sedikit.

Aku belum sampai tahap itu, aku masih berjuang untuk bertahan sekeras mungkin untuk menjadi dewasa yang bisa gembira. Menjalankan hal yang menyenangkan dan kusukai meskipun akan banyak pertentangan. Toh aku tidak sendiri, aku  dan teman-teman seusia juga sedang dalam tahap itu. Hanya drama yang disajikan berbeda. Aku belajar menghargai permasalahan yang kualami belum tentu sama dan  aku belajar setiap harinya untuk memahami masalah setiap orang. Dan bersukurlah bahwa Tuhan memberiku banyak bonus dengan teman-teman yang luar biasa disekelilingku.

Misalnya satu, sahabatku yang selalu mencoba mengatasi masalahnya sendiri. Ia jarang mengeluh meskipun tau kopinya dingin, hal umum yang paling sering ia keluhkan hanya berat badan. Selain itu ia sangat menggemaskan. Ia punya harapan dan ambisi yang tak pernah padam. Bersama dia aku belajar menemukan jawaban atas pencarian dan ketahanan menunggu seseorang. Aku dihadirkan defisini setia dan kemajemukan sifat bodoh yang perbedaannya tipis tentang pria. Orang yang tulus mengapresiasi, membebaskan petanyaan dan bersama-sama membangun impian yang telah dimiliki untuk terus diperjuangkan

Aku belum lama mengenalnya dengan dekat. Persahabatan kami masih seumur jagung, tapi kurasa kini sudah diikat dalam frasa. Aku suka dengan mimpinya dan membuatku sadar untuk terus bergerak menuju mimpiku juga. Perjalanan ini seperti estafet yang harus maju sampai garis finish. Masing-masing harus berjuang dan jangan terlalu lama beristirahat. Kebahagiaan-kebahagiaan akan terus menyertai di setiap langkah hidup, aku minta teruslah bersemangat, dan dimanapun berada teruslah berkarya. Dan temukanlah cinta.

Untuk R, September ini menjadi tonggak sejarah perjalanan hidup kamu .. Jaga diri baik-baik di negeri orang. Doakan suatu hari nanti aku bisa bertandang.. jangan lupa dengan frasa!!

With Love,

(ADA)