Panggung.

Apakah kau masih mengingat
Masa dimana kita berdiri sambil menunggu layar terbuka
Dimana musik menjelma menjadi nyawa yang mengantarkan gerak
Dan sejenak setiap derap langkah kita penjadi perhatian?

Lampu sorot dinyalakan, berurutan dengan dialog yang telah kita hapal dan melebur menjadi sosok yang bukan sosok kita, tapi menjelma menjadi kita dan berpadu
Kali itu kita berias diri dengan sempurna dan memakai pakaian yang indah

Kau, aku, kita pernah merasakan berada dipanggung itu
Yang sempat membubuhkan air mata dan rona bahagia
Kau dan aku pernah menjadi aktor yang disaksikan banyak penonton
Pernah bangga bersama, dan berdiri membawa cerita yang sama

Sudah lama kita tidak berjumpa,
Kini bertemu dan aku rindu.

(ADA)
kepada Teater Sastra.